Nasihat Sang Guru...
Suatu hari sang Maha Guru tercinta, kembali memberikan nasihatnya...
"Jagalah hatimu karena akan menjadi pikiranmu
jagalah pikiranmu karena akan menjadi ucapanmu
jagalah ucapanmu karena akan menjadi perbuatanmu
jagalah perbuatanmu karena akan menjadi sifatmu
jagalah sifatmu karena akan menjadi karaktermu dan
jagalah karaktermu karena akan menjadi nasibmu..."
Bila mengingat nasihat di atas, saya hanya mampu menarik nafas panjang dan berucap... "Alhamdulillah, laa haulaa walaa quwwata illa billahi , tiada daya dan upaya kita memaksa orang lain untuk menyamakan persepsi bilamana orang lain itu tidak berada pada posisi yang sama dengan kita, demikian juga sebaliknya... olehnya itu, bila terdapat kesalahpamahan yang berkepanjangan, sebaiknya tidak usah ikut berlarut di dalamnya... diam dan menjauh saja sambil berharap kebajikan dariNya... Allahumma, aamiin...
Telah banyak bukti kebenaran, bila hati menjadi ujung pangkal dari sebuah tombak Nasib seorang manusia... dalam hidup ini memang kita diwajibkan untuk selalu memilih, bahkan memilih untuk tidak memilih sekalipun... memilih nasib diri yang bagaimana? seperti apa? semua berasal dari dalam diri, dari hati.... kemudian melangkah sesuai apa tujuan pilihan... apakah bertujuan menjadi orang yang memiliki banyak sahabat, banyak harta, banyak prestise, banyak kedudukan atau banyak ilmu, amalan dan banyak-banyak lagi yang lainnya...up to you... olehnya pesan dari sang Maha Guru adalah sebuah langkah bijak untuk mencoba menerapkannya...
...Wa innamal a'maluw binniyaat... dan kita kembalikan semuanya ke sang Ilahi Rabbiy...
----
sumber gambar: www.google.images
"Jagalah hatimu karena akan menjadi pikiranmu
jagalah pikiranmu karena akan menjadi ucapanmu
jagalah ucapanmu karena akan menjadi perbuatanmu
jagalah perbuatanmu karena akan menjadi sifatmu
jagalah sifatmu karena akan menjadi karaktermu dan
jagalah karaktermu karena akan menjadi nasibmu..."
Bila mengingat nasihat di atas, saya hanya mampu menarik nafas panjang dan berucap... "Alhamdulillah, laa haulaa walaa quwwata illa billahi , tiada daya dan upaya kita memaksa orang lain untuk menyamakan persepsi bilamana orang lain itu tidak berada pada posisi yang sama dengan kita, demikian juga sebaliknya... olehnya itu, bila terdapat kesalahpamahan yang berkepanjangan, sebaiknya tidak usah ikut berlarut di dalamnya... diam dan menjauh saja sambil berharap kebajikan dariNya... Allahumma, aamiin...
Telah banyak bukti kebenaran, bila hati menjadi ujung pangkal dari sebuah tombak Nasib seorang manusia... dalam hidup ini memang kita diwajibkan untuk selalu memilih, bahkan memilih untuk tidak memilih sekalipun... memilih nasib diri yang bagaimana? seperti apa? semua berasal dari dalam diri, dari hati.... kemudian melangkah sesuai apa tujuan pilihan... apakah bertujuan menjadi orang yang memiliki banyak sahabat, banyak harta, banyak prestise, banyak kedudukan atau banyak ilmu, amalan dan banyak-banyak lagi yang lainnya...up to you... olehnya pesan dari sang Maha Guru adalah sebuah langkah bijak untuk mencoba menerapkannya...
...Wa innamal a'maluw binniyaat... dan kita kembalikan semuanya ke sang Ilahi Rabbiy...
----
sumber gambar: www.google.images
Komentar
Posting Komentar