Validkah dengan hanya sebuah Software...?

Dengan adanya artikel yang memberitakan tentang sejumlah 600 calon mahasiswa yg terdiskualifikasi untuk diterima di sebuah kampus (http://makassar.tribunnews.com/2013/07/11/pola-jawaban-sama-600-an-calon-mahasiswa-unhas-terdiskualifikasi), saya kembali  teringat kejadian tahun lalu, akan nasib seorang anak yang menurut saya adalah sangat cerdas.  Yah karena sejak SD hingga SMA nilai2 prestasi sekolahnya tdk diragukan, ditambah lagi sekolah si anak tersebut sejak SD-SMA merupakan sekolah negeri unggulan. Terakhir... puncaknya adalah nilai UN SMA nya merupakan nilai UN yang tertinggi di sekolahnya.

Si anak mengikuti test SNMPTN dengan begitu yakinnya dia hanya memilih jalur IPA (bukan IPC) di sebuah SMA dengan tanpa seorangpun yang dikenalnya di sekolah tersebut. Menurut pengakuannya, alhamdulillah ujiannya bs diselesaikan dengan baik. Besar harapan akan lolos ujian SNMPTN nantinya.

Singkat cerita, ternyata dia dinyatakan tidak lolos ujian... tanpa usutan, namun mendapat pemberitahuan bahwa si anak masuk kategori siswa yang dicurigai telah melakukan kecurangan karena memiliki jawaban ujian yang bermodel "pola kesamaan jawaban"  dengan beberapa siswa peserta ujian lainnya. "Bagaimana bisa berbuat curang? kerjasama dengan siapa?" tanyanya dengan rasa sedih tanpa tahu harus berbuat apa...

Anggaplah hal ini hanya merupakan sebuah kasus yang sepele, namun mudah2an tdk ada kasus  terhadap anak/siswa lain yang juga riil tdk melakukan kecurangan yang dimaksud. Bila ada, bagaimana nasib2 mereka terhadap kesempatan yang terbuang oleh karena kebijakan sepihak. Pun syukur jika anak2 itu bukanlah anak2 kita...  jika anak kita, apa yang bisa dilakukan dan bagaimana rasa yang ada di hati baik sebagai orang tua maupun sebagai pendidik?

Kali ini saya tidak ingin berandai-andai, hanya berharap semoga itu tidak terjadi pada anak2 dalam keluarga, dari teman2 dan di sekitaran saya... prihatin dan sangat menyedihkan... :(


Depok, 12 Juli 2013
=====
sumber gambar: googles.images
12 Juli 2013 pukul 23:51

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sosok Perempuan bernama "Sri Mulyani Indrawati"...

Bila Bermental "Hangat-hangat Tahi Ayam"...

Dosen Harus Pintar..?