Dosen Harus Pintar..?

Saya yang ditanya demikian sesaat kaget dan melongo mendengarnya, "maksudnya apa?" saya balik bertanya.
"Maksud saya, apakah untuk menjadi dosen itu, kita harus pintar atau tidak perlu pintar-pintar amat ya?"
Sambil tertawa saya menjawabnya, " Pintar itu sangat relatif"
"Oya menurut kamu, pintar itu yg bagaimana maksudnya? Apakah yang IPnya tinggi? Punya kepintaran khusus? multi talenta? Pintar dalam segala hal? Atau pintar/banyak ngomong?" Tanya saya kembali kepadanya...
"IPKnya tinggi, dan tentu saja pintar dalam banyak hal", jawabnya.
"Bagaimana dengan ibu, apakah ibu merasa pintar sehingga memilih dan merasa layak menjadi dosen?" tanyanya kembali beruntun.
Waahhh pertanyaan menohok nie..."Saya tidak pintar, IP saya pas-pasan koq. Saya mendaftar jadi dosen karena memang sejak lama saya suka mengajar di depan kelas. Ditambah lagi kondisi saya sebagai perempuan dan sudah memiliki anak, jadi tidak pernah berfikir mampu bekerja selain profesi tersebut. Intinya adalah karena faktor kebetulan dan keberuntungan saja saya menjadi dosen" jawab saya memberi beberapa alasan. ^_^
Benarkah menjadi dosen itu harus orang yang tergolong pintar seperti anggapan mereka? Mahasiswa Program S2 Fast Track ini merupakan mahasiwa yang berkategori IPK Lumayan di atas rata-rata. Mereka mhs S1 di semester 7 sdh bs mendaftarkan diri masuk program S2 sambil menyelesaikan TA mereka. Dan mhs tersebut tidak diharuskan menjadi dosen. Namun kelihatannya, beberapa dari mereka berminat menjadi dosen. Oleh karenanya beberapa di antara mereka bertanya "Bu, sulit tidak menjadi dosen?"
"Untuk saya pribadi, itu sulit..." jawabku singkat dan berlalu sambil tersenyum... ^_^
Bagaimana menurut teman2 dosen lainnya, apakah mudah bagi kalian menjadi dan berprofesi sebagai dosen? ^_^
Makassar, 11 Maret 2014
=====
sumber gambar: ngalesser.blogspot.com
(repost - March 11, 2014 at 7:05pm)
Komentar
Posting Komentar