Yaya, Selamat Jalan sahabatku...
Innalillahi wa inna ilayhi roji'uun...
Yaya, maafkan aku sahabat, saudaraku...
kau terbaring dan terbujur kaku di sana sementara aku tak dapat melihatmu...
tak sanggup kuhentikan tetesan yang mengalir dan memenuhi pipiku...
sungguh aku malu...sebagai seorang sahabatmu
namun tak mampu terbang dan hadir menemani jasadmu di saat saat terakhir seperti itu...
maafkan aku saudaraku...
semua rasa yang ada hanya tercekat dikerongkongan
bagaimana aku harus menjelaskan ketidakberdayaanku saat ini
seperti bagaimana aku harus melukiskan persaudaraan kita yang sekian lama
hampir 3 dekade, sejak 27 tahun lalu
yang masih terjalin dengan baik
dan semua ini karena kelembutan dan kebaikan hatimu...
Manusia berencana, Allah jualah yang menentukan
kemarin kita masih merancangnya, bila reunian perak besok
akan mengulang kembali masa2 indah di SMA
menjalin silaturrahim yang lebih erat
membawa keluarga bersama
berkumpul di Lembanna, rumah bapak Minggu
mengenang semuanya sekaligus mengenalkan pada anak2
lingkungan alam yang alami, sealami silaturrahim yang terjalin lama
Saudarakau, sahabatku...
selamat jalan... insya' Allah, arwahmu diberikan kelapangan olehNya
karena amal ibadahmu sungguh tak ternilai di mataNya...
aku tahu dan aku yakin itu
dirimu pergi dengan tanpa derita sedikitpun
semoga perjalananmu saat ini merupakan limpahan cinta kasih sayangNya
penuh berkahNya dan memasukkanmu sebagai orag-orang yang khusnul khotimah
amiin...
----
...maafkan aku Tuhan, teman2ku...
aku terlalu meloo dan lebayy sbg manusia yg lemah dlm menghadapi kematian seorang sahabat & saudara
Depok, 18 Maret 2011 (re-posting dari FB)
Komentar
Posting Komentar