Menjadi seorang Professor..?

Sebelum sempat terlintas jawaban di benak ini, berulangkali saya mencoba mengevaluasi dan menelusuri kembali bagaimana mindset dan tingkat pemahaman yang telah saya miliki terhadap perilaku diri dan wawasan serta penguasaan bidang keilmuan yang telah sy geluti. Dan semakin saya berusaha menelisiknya sangat terasa dan nyata pori-pori besar nan kosong isinya terpampang di depan mata... :(
Jadi ingat kisah gelar "GB dari promotor" saya, beliau meraih gelar Doktornya di Perancis thn 85 namun meraih gelar GB nya setelah sekitar 21 thn kemudian yakni thn 2006. Apa pasal yang menyebabkannya padahal beliau begitu rajin dalam fungsi2 akademiknya baik mengajar, membimbing, riset bahkan dalam membuat buku... Dan ternyata, gelar GB tersebut beliau peroleh setelah seorang teman dosen sekaligus mantan anak bimbingan S1nya sepulang studi dari luar berusaha membujuk sang promotor dan membantu dengan sabar serta antusias mengumpulkan bukti2 hasil kerja dan prestasi beliau selama ini, alhamdulillah... ^_^
Oya di sekitarku juga terdapat kisah seorang mantan pembimbingku saat S1 dan S2 yang hingga hari ini juga belum meraih gelar GBnya, padahal studi Doktor beliau sdh 13 thn lamanya telah diraih apatah lagi reputasi beliau dalam mengajar dan riset serta prestasi kerja lainnya, insya' Allah tdk bakal diragukan...
Waah... saya yang baru sebulan selesai studi, masa' iya sih sudah berfikir ke sana sampai2 menyempatkan menulis ini? Padahal mengajar saja di semester ini belum dimulai, ngoyoo amaat yaak... ^_^
Bagaimana menurut teman-teman? hahaha...
Makassar, 24 Januari 2014
=====
sumber gambar: www.dreamstime.com
(repost- January 24, 2014 at 10:24am)
Komentar
Posting Komentar