Bakhilkah Orang itu? Semoga saja bukan...

-
Trenyuh mendengar pengakuan seorang teman yang senasib, sesama anak sekolah, sebut saja namanya si "Fulan"... awalnya sih si Fulan tidak ingin menceritakan, namun melihat sekilas wajah yang tampak kusam, saya mendesaknya untuk berterus terang... lalu si Fulanpun mau sedikit bercerita...  jikalau semester ini sedang cuti sambil menyelesaikan riset-risetnya. Beliau tidak mempunyai biaya untuk membayar spp, sehingga harus mengambil keputusan untuk menghemat pembiayaan  dengan cara tsb. Dan bermaksud di sela waktu cutinya, beliau berusaha mencari peluang mendapatkan dana tambahan utk riset-riset  studinya.

Pada akhirnya tiba sebuah kesempatan, si Fulan mengajukan beberapa proposal riset, ternyata lolos dan diterima untuk mendapatkan dana... meski proposal riset tersebut adalah miliknya, namun ternyata, nama beliau tidak boleh menjadi ketua riset, minimal sebagai anggota tim riset, sehingga harus mencari teman yang bisa diajak kerja sama dan digunakan namanya sebagai ketua tim riset, dengan sebuah kesepakatan bersama... Dalam prosesnya, alhasil dana penelitian cair. Sebagai ketua riset, dialah yang berhak memegang dananya... dan si Fulan si empunya proposal riset tersebut, menunggu sang ketua tim mengembalikan haknya seperti yang telah disepakati... alangkah kagetnya... tak disangka, tak dinyana... sang ketua meminta lebih dari apa yang telah disepakati bahkan tidak ingin dikenai pajak dari nilai upahnyai... padahal, namanya hanya sebatas tercantum di dalam laporan tersebut... sementara yang punya ide, membuat proposal, melakukan riset, membawakan presentasi hingga membuat laporan akhir riset dan pertanggungjawaban keuangan adalah beliau, hanya memperoleh kurang dari bbrp %  dari dana total pengajuan...

Hayyyaa... apakah ini yang namanya manusia bakhil? pelit atau lebih dari itu? karena katanya Bakhil itu adalah orang2 yang sangat sulit untuk membagikan rezeki yang dimilikinya...? Bagaimana dengan rezeki yang diterimanya lewat kesepakatan atau bahkan ajakan kebaikan? Masya' Allah, bila ditelusuri ke pribadi sang ketua tim  tersebut, dan bila si Fulan boleh berkata jujur, bahwa dalam pandangan kasat mata... kehidupan sang ketua tersebut sangat-sangat beruntung jauh di atas dari kondisi yang dilakoni oleh si Fulan, yang nota bene berstatus mahasiswa sementara sang ketua serdosnya saja 5x dari gaji bulanan si Fulan...

Yaah, demikianlah hidup... beruntunglah si Fulan masih cukup kaya dan berlimpah dengan memiliki kesabaran dan semangat untuk tetap bisa  bersikap sebagai seorang teman yang baik... sehingga hanya bisa sedikit kusam wajahnya dalam sesaat, dan setelah bercerita, semangatnya kembali tumpah untuk melanjutkan riset-riset lainnya yang sedang menanti...

Alhamdulillah, semoga qta terhindar sifat dan karakter yg demikian teman...


Depok, 04 Januari 2013
---
sumber gambar: google.images

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sosok Perempuan bernama "Sri Mulyani Indrawati"...

-
Gambar
Sebagai orang awam tentang "dunia Politik dan Ekonomi", aku tak pantas dan tak berhak untuk berbicara tentang kedua jenis "dunia" tsb. Aku hanya ingin menuliskan sedikit apa yang ada dipikiran tentang sosok seorang perempuan bernama Sri Mulyani sebatas pengetahuan yang ada, di luar pengetahuan dan sudut pandang orang lain. Sri Mulyani, seorang pakar ekonomi dan dosen di Fak. Ekonomi Universitas Indonesia, namanya mulai terekam dalam memoriku, kala nuansa reformasi sedang menghangat menyelimuti pola pikir bangsa setanah air ini. Terlihat beliau begitu digaungkan sebagai seorang perempuan cerdas, briliant, begitu sering diundang di sana sini, secara formal maupun informal, di kampus dan forum kemahasiswaan,di forum antar LSM, di beberapa channel TV dll, sekedar untuk memberikan gambaran dan komentar tentang apa serta bgm prediksi ekonomi negara di tengah carut marutnya sistem perpolitikan dan krisis ekonomi yang melanda bangsa ini dalam beberapa tahun, yang sam...
Baca selengkapnya

Bila Bermental "Hangat-hangat Tahi Ayam"...

-
Gambar
Catatan dinihari... ------------ Suntuk + mata yang belum mau diajak berdamai tuk istirahat, membuatku mencari ide, agar kantuk dan penat segera datang membelai... OnLine + FB-an meski waktu sudah demikian larutnya (01.13 WIB), kenapa ya... padahal sejak subuh kemarin, badan dkk nya ini belum juga beristirahat... apakah harus dipikirikan koq bisa seperti ini... ? Saya mencoba membuka wall dari beberapa group dimana saya telah diundang untuk ikut di dalamnya, alhasil hampir semua status dan komen yang ada, selesai terbaca ulang,dan sebelumnya memang sudah pernah dibaca. Heran juga, begitu banyak group yang terbentuk dimana saya sebagai visitornya, terlihat sudah beberapa bulan tidak terjamah dan di up date, baik oleh creator, moderator apalagi visitornya, termasuk saya tentu saja... sepertinya grup-grup ini terkesan dibuat terlalu mendadak, terburu-buru... awalnya bergairah...namun tidak lama kemudian, sepi... sunyi... diam dan mandek...seperti anget-anget tah...
Baca selengkapnya

Dosen Harus Pintar..?

-
Gambar
Entah mengapa, malam ini saya teringat kembali obrolan dengan beberapa orang Mahasiswa S2 dari program Fast Track FTUI. Seorang tiba-tiba bertanya pada saat ngobrol santai dengan mereka di selasar lantai 3 EC, "Apakah kalau jadi dosen itu harus pintar ya bu?" Saya yang ditanya demikian sesaat kaget dan melongo mendengarnya, "maksudnya apa?" saya balik bertanya. "Maksud saya, apakah untuk menjadi dosen itu, kita harus pintar atau tidak perlu pintar-pintar amat ya?" Sambil tertawa saya menjawabnya, " Pintar itu sangat relatif" "Oya menurut kamu, pintar itu yg bagaimana maksudnya? Apakah yang IPnya tinggi? Punya kepintaran khusus? multi talenta? Pintar dalam segala hal? Atau pintar/banyak ngomong?" Tanya saya kembali kepadanya... "IPKnya tinggi, dan tentu saja pintar dalam banyak hal", jawabnya. "Bagaimana dengan ibu, apakah ibu merasa pintar sehingga memilih dan merasa layak menjadi dosen?" tanyanya kemb...
Baca selengkapnya