Perempuan... di antara Kuliah, Sugesti dan Motivasi Dirinya...

Entahlah, ada apa dengan hari ini ... 2 cerita dan kondisi teman se kampus membuatku terhenyak beberapa saat untuk menetralisir perasaan yang tiba-tiba sesak mendengarnya... sedih dan kasihan bercampur jadi satu... tersadar dengan diri sendiri, alhamdulillah... tiada lain kesyukuran padaNya yang hanya mampu terucap... Allah telah membuktikan bahwa setiap orang itu mempunyai masalah, dan masalah ini hanya bisa terlewati dengan bagaimana tiap orang tersebut menerimanya... maafkan teman syukur bagiku bukan berarti saya senang dengan kejadian yang menimpa kalian... tidak,..karena tidak seorangpun yang dapat menganggap masalah seseorang itu jauh lebih berat atau mudah dari masalah orang lainnya... pun dengan masalahku sendiri yang sudah menggunung...
Pagi tadi seorang seniorku, terduduk lunglai dan sempat pingsan tuk beberapa saat... di ruang Laboratorium, beberapa pegawai sempat geger dibuatnya, namun alhamdulillah,dengan dibantu beberapa orang pegawai, tidak berapa lama kemudian beliau kembali sadar... dan eiits,, dia bergegas beranjak pergi tuk melanjutkan aktifitas penelitiannya... kuakui, senior satu ini memang seorang perempuan tangguh, walau sadar dengan kondisinya yang begitu, namun masih selalu berusaha untuk memotivasi dirinya, bahwa tidak akan terjadi apa apa lagi sesudahnya... aku yang melihatnya , ikut bersemangat sambil mengajaknya ke PKM UI memeriksakan diri,untuk meyakinkan kondisi fisiknya yang baik-baik saja atau barangkali saja kurang darah (???)...alhamdulillah, berhasil... setelah kembali dari sana dan tidak terjadi apa-apa lagi, dia melanjutkan akifitas risetnya hingga petang tiba...
Siang harinya, saya menerima telfon dari seorang yunior, yang menceritakan perihal kondisinya yang sementara depresi. Ketakutannya mulai muncul bila saja kondisinya akan menjadikan dia harus menunda kuliah di semester ini..."yaah jangan dong..." bantahku, "itu bukan depresi, kamu hanya capek, istirahat aja dulu" kataku... "itu cuma sugesti negatif yang harus dilawan, bahwa depresi itu hanyalah imaji negatif yang diyakinkan kepada diri sendiri, dan bila itu dibiarkan dan membenarkannya tentu sugesti terhadap kondisimu akan semakin menjadi nyata..." tambahku lagi. "Tidak usah minum obat penenag dulu... itukan baru gejala menurutmu..." kataku nyerocos sok tahu... Maklumlah dia seorang dosen yang harus mengajar, seorang istri dari suami yang super sibuk dan ibu dengan seorang anak lelaki aktif... sementara pribadinya yang cepat panik dan cenderung merajuk mengharuskan dia perlu ditemani dan ditenangkan... kasihan....
Jadi teringat beberapa cerita teman perempuan yang lain...
Sebelumnya 3 bulan yang lalu, seorang temanku, menurutnya jika di sekujur badannya di sepanjang hari-harinya, berhari dan nyaris hampir sebulan sebelumnya sempat merasakan hawa dingin yang sangat telah menyerangmya... bermacam-macam perasaan aneh dan gejala penyakit mulai terbawa, terpikir dan melekat di memorinya... "ah, aku keracunan nih, maagku kambuh, kurang darah lagi, juga tekanan darah rendah,aku alergi ini, alergi itu, tidak bisa kena angin."jawabnya kala ditanya mengapa tidak muncul di kampus setelah sekian minggu... saya yang menjenguknya, melihat kondisi kamar kostnya dengan jendela tertutup rapat, pintu tidak dibiarkan terbuka lama, tidurnya pakai bedcover/selimut, apatah lagi kipas angin... nyaris dikatakan haram, tidak boleh diaktifkan.... waaah padahal kamarnya yang hanya seluas 3 X 3 meter persegi seperti itu, yaaaah gerahlah saya...sangat,.. dan sangat gerah... tidak ada sirkulasi udara... ampuun, mana bisa sehat... tapi itulah kenyataan yang dia miliki saat itu, yang hinggap pada dirinya, yang menurutku hanyalah sugesti jelek... dan sepertinya sugesti ini muncul karena beban dan tekanan yang muncul dari tugas akhirnya yang tidak kelar-kelar juga... saya yakin itu, dan solusinya adalah justru sebaliknya yang harus dilakukan... ya kondisi itu harus ditolak, dan harus keluar dari kamar sesegera mungkin...
Teringat pula seniorku yang cerdas... dengan gigihnya beliau kuliah sambil mengajar, jadi istri dan ibu dengan jarak rumah kampus naik bis harus ditempuh k.l 4 jam... nyaris 3 tahun lalu mengundurkan diri dari kuliah, hanya saja kehilangan motivasi, untunglah masih tersisa beberapa dosen dan teman yang berbaik hati membujuk dan membangkitkan motivasinya agar tetap melanjutkan kuliahnya... alhamdulillah, karena motivasi yang tetap ada dan bertengger di dalam dirinya, kemarin gelar yang diperjuangkannya bersama dengan seribu satu macam rasa... sedih, susah, kekalutan dan bahagia kini telah diraihnya...
Tak kalah menyedihkan lagi seorang teman yang k.l seminggu sebelum harus ujian kualifikasi sebagai seorang kandidat, laptop dan semua isi file-file tentang riset dan ujiannya ludes terbawa maling... sementara file-file tersebut belum sempat ter back-up di tempat lain... bagaimana mungkin dia akan menghadapi ujian? namun Allah telah memberikan jalan bagi perempuan sabar dan setangguh beliau? Allah membukakan jalan melalui dosen penguji dan promotornya untuk membantunya... bahkan olehNya dimudahkan jalan menuju riset-risetnya...
Masih banyak cerita teman-teman sesama perempuan yang bisa diungkap sebagai sebuah contoh pembangkit motivasi ... mereka yang kuliah sambil mengajar, ngantor, istri, ibu dengan kondisi rumah yang jauh/di rantau... dengan motivasi yang sangat besar tetap ditumbuhkan sebagai sebuah modal utama dalam diri mereka dalam meraih hasil dari tugas yang diamanahkan dari institusi atau departemen mereka masing-masing....
------
NB: Antara Sugesti dan motivasi terkadang sulit kita membedakannya, namun menurut bahasa Indonesia, bahwa...
Sugesti merupakan suatu pengaruh dari seseorang yang hasilnya cenderung negatif karena sugesti cenderung terjadi pada orang-orang yang umumnya sedang emosional, sehingga tak mampu berpikir rasional dan logis akibatnya terkena sugesti.
sementara Motivasi justru bertujuan terbalik dari sugesti. Motivasi adalah sesuatu hal atau perkataan yang bisa memberikan semangat pada kita/seseorang.
Depok, Senin 02 Agustus 2010
Komentar
Posting Komentar