Anakku dengan dunianya...


Melihat anakku yang begitu serius mengedit khayalan skenario dramanya di layar lepti, jadi tersadar jika sudah lama saya tidak melihatnya menulis  sebuah cerita... Ehmm, ternyata gadisku belum berubah untuk menjadi seorang penulis skenario. Tapi herannya, koq dia tidak berniat kuliah di dunia tersebut? Bukankah akan lebih terarah dan matang dengan bidang yang sesuai hobi sendiri ?

Teringat pada skenario pertama yang dibuatnya saat masih duduk di kelas 5 SD (k.l 9 tahun yang lalu),  karangannya yang terpilih menjadi skenario drama sekolah dalam acara perpisahan sekolah.  Karangannya terpilih namun dia tidak bergembira. Usut punya usut... oalaah dia bersedih karena bukan dia yang menjadi pemeran utama dan hanya sebagai figuran (sebagai teman-teman sekolah dari si pemeran utama)... ^_^

Alhamdulillah, pada akhirnya dia bisa tersenyum setelah memahami nasihat yang diberikan... "jauh lebih besar nilai yang dapat dirasakan jika hasil karya kita dimanfaatkan oleh orang lain dari pada jika diri sendiri yang memanfaatkannya..."

Setelah saya intip, ternyata skenario yang dibuat kali ini adalah drama untuk acara inagurasinya nanti... dan isinya "tentang sekelompok mahasiswa pergerakan yg bla bla bla..."  Yah, isinya sudah berbicara tentang dunia dimana dia sedang berada di dalamnya...  dan ini jelas menunjukkan jika saya sudah berada di dalam dunia yang sebaliknya...  ^_^


 Makassar, 26 September 2014
(sudah di posting pada September 27, 2014 at 12:21am)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sosok Perempuan bernama "Sri Mulyani Indrawati"...

Bila Bermental "Hangat-hangat Tahi Ayam"...

Dosen Harus Pintar..?