Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Trik Contek2an...

Gambar
Ternyata saya sudah ikut kecolongan di semester ini, dari sekian kelas dengan beberapa mata Kuliah yang saya ampu sendiri ataupun bersama teman tim dosen, 5 kelas sudah selesai diberikan evaluasi. Hasilnya... menunjukkan terdapat hasil ujian yang sama antar mahasiswa k.l 60%... kalau jawabannya benar sih ga' apa-apalah, tentu sangat menggembirakan. Namun riilnya, hasilnya sangat mengecewakan dan menyesakkan, karena justru sama dalam jawaban2 yang salah... sedih dan prihatin. Di setiap ujian yang telah saya berikan, saya duduk manis di depan mahasiswa, melirik ke sana ke situ...sesekali saya berjalan di antara mereka untuk mengedarkan absensi dan blanko nilai mereka. Jika ada ada yang berisik pasti ditegur, setelah ditegur mereka akan berhenti sendiri sambil tersenyum simpul dgn mata aneh yang bergerak liar entah karena apa? Setelah memeriksa hasil ujian2 mereka (mhs2ku), saya memperlihatkan ke seorang teman sekaligus untuk mendiskusika...

Status untuk ber "Cermin"...

Gambar
Saya sering tergeleng-geleng kepala melihat seorang kawan yang begitu kreatif dalam menghasilkan banyak status dalam sehari dan itu nyaris di saban hari. Membaca statusnya, rasanya membuat ritme hidup saya seperti duduk di atas sepeda yang melaju naik turun gunung. Kadang harus ngakak, tersenyum simpul, tersenyum kecut, mewek atau bahkan harus tercekat karenanya... Dari berbagai statusnya yang memenuhi beranda, saya jadi tahu bagaimana karakter seseorang thd tipe statusnya...  jika tipe status A yang dibuatnya, maka si S,T dan U yang akan memberi jempol bahkan komentar yg panjang. Namun jika tipe status B yang dibuatnya, maka hanya si X, Y dan Z yang muncul memberi jempol+ komentarnya, atau jika tipe status C yang dipostingnya maka cuma si P, Q dan R lah yang bersorak untuknya... Lalu saya sendiri masuk tipe statusnya yg mana ya? hehehe...  Ada kebahagiaan tersendiri jika membaca status-status teman ini, sehingga teman ini saya masukkan ke dalam daftar teman...

Prihatin Sendiri...? ^_^

Gambar
Masih terpikir pada 2 org ibu yang bergegas akan ke bandara St. Hasanuddin namun memilih naik pete-pete (angkot) meski waktu yang dimiliki hingga take off , tersisa 1 jam 30 menit, sementara posisi mereka saat itu masih di simpangan Tugu Adipura Tello. Kedua ibu tersebut setengah memaksa ke pak sopir agar dipercepat laju angkotnya karena takut terlambat. Pak sopir membantah bila hal itu tdk bisa dilakukan karena dia harus kejar setoran sehingga harus sekali-sekali berhenti menaikkan dan menurunkan penumpang. Pak sopir memberi saran, "kalo mauki cepat bu, carterki saja sekalian pete-petenya bu atau naik taksi ki", namun ibu2 tersebut menolak karena katanya mereka hanya ingin naik angkot sampai di Daya.  ckckckc... saya geleng-geleng kepala melihat keberanian ibu2 tersebut untuk menghemat pengeluaran transportnya daripada memikirkan keterlambatannya dan ditutupkan loket check in. S etahu saya, pada jam 06 sore (maghrib) seperti ini, dengan padatnya kendaraan di ...

Rasis, Primordialis, atau sejenisnya... akankah Tetap Ada?

Gambar
Seorang manusia yang terlahir ke dunia... tentu tidak pernah tahu akan menjadi bangsa, suku, agama dan status sosial seperti apa dirinya. Namun yang pasti mereka terlahir karena kehendak DIA sang pencipta, apapun alasanNya... hanyalah DIA yang Maha Mengetahui. Seiring kehidupan manusia tersebut beranjak dewasa, tentulah dia tidak akan bisa melepaskan simbol/karakter bangsa, suku, agama dan status sosial yang telah melekat pada dirinya saat terlahir, ditambah lagi dengan legalisasi harus memiliki sebuah sertifikasi pengakuan dari berbagai instansi, mulai dari akte lahir sampai dengan passport jika akan meninggalkan negaranya. Soalan ini bukanlah sebuah masalah bagi seseorang, manakala dia bisa melakukan aktifitas bebas merdeka sesuai ketentuan aturan yang berlaku, namun yang menjadi masalah jika orang-orang lain yang membuat aturan yang tidak tertulis dengan beragam alasan dan dibakukan dengan istilah "sebagai sebuah kebiasaan", "sudah seharusnya...