Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Hedon berbalut Silaturrahiim...

Gambar
Mungkin karena saya kurang gaul... ^_^  di usia seumuran gini baru dengar jika ada gaya hidup di sebagian orang yang cukup bermateri mengadakan buka puasa dan sahur bareng di sebuah hotel berbintang 4, menyiapkan kamar bagi setiap pasangan undangan untuk menginap menantikan sahur... ckckckck. Sungguh terkagum-kagum orang2 yang diundangnya... Masya' Allah, apakah ini menunjukkan sebuah prestise diri atau sekedar untuk menjalin sebuah silaturrahiim? Mungkinkah life style seperti ini sudah mewabah dan menjadi kenikmatan hidup yang tak mampu dielakkan? Duhai hidup... ada banyak kesengsaraan, penderitaan dan kemiskinan mengitari kita,  manusia yang begitu memprihatinkan dengan kondisi keseharian mereka yang perlu dibantu. Jangankan untuk keperluan pendidikan, sandang dan papan, untuk panganan agar bisa mengenyangkan diri saja begitu sulit mereka peroleh. Begitu banyak manusia di seantero jagad raya ini yang sementara berkubang di antara puing-puing kehancuran ru...

Surat Komandan Taliban Pakistan untuk Malala...

Gambar
Sabtu, 12 Ramadhan 1434 H / 20 Juli 2013 15:00 Malala Yousafzai adalah seorang gadis Pakistan yang menentang Taliban dalam memperjuangkan Islam di Pakistan. Malala dilaporkan mengalami luka akibat tembakan di kepala pada Oktober tahun lalu di barat laut Lembah Swat Pakistan . Penembakan itu tiba-tiba menjadi sorotan dunia dan Malala diterbangkan ke Inggris untuk menjalani pengobatan. Merasa takut kembali ke Pakistan, ia kemudian menetap di Birmingham. Pada ulang tahunnya yang ke-16, pekan lalu, yang tiba-tiba  dijadikan sebagai Hari Malala, g adis Pakistan itu dikabarkan menyampaikan pidato di PBB di New York. Dalam pidatonya, Malala memutarbalikan fakta dan menyembunyikan kebenaran, serta melemparkan fitnah seakan Taliban menembaknya lantaran ia memperjuangkan pendidikan. Malala berpidato di PBB Untuk menasehati Malala yang dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam, Komandan Taliban Pakistan Adnan Rasheed menulis surat kepada Malala untuk mengungkap se...

Utang versi Lintah Darat...

Gambar
Gilaa... katanya memberi pinjaman lunak, namun yang menjadi pengelola (mulai dari konsultan dan kontraktor) harus mereka yang menentukan, bahkan pengelolanya dari mereka sendiri. Belum lagi pengadaan barang dan jasa harus mengikuti aturan mereka. Sementara uang pinjaman, kita harus mengembalikannya dalam keadaan utuh + bunga2nya. Katanya, "bila tidak setuju, tidak apa-apa, tidak usah diproses".  Wah, inilah yang namanya LINTAH DARAT. Seyogyanya dengan berutang, hasrat dan keinginan untuk membangun infrastruktur/fasilitas di semua lini tentunya bisa terpenuhi. Namun kenyataannya utang semakin menumpuk sementara fasilitas yang diidamkan tdk sesuai dengan yang diinginkan. Mengapa demikian? Karena nilai uang dari hasil pinjaman tersebut hanya k.l 30% yang mampu diserap alias termanfaatkan oleh kita. Kenyataannya, semua perencanaan yang diajukan tidak sesuai dengan apa yang bakal diperoleh. Pantaslah jika negeri ini jatuh miskin, membangun negeri dengan ketergan...

Aneh, katanya Promosi Doktor... nyatanya???

Gambar
Sesak dada saya melihat biasan wajah dan kesabaran seorang sahabat, teman senasib dan seperjuangan yang diperlakukan tak semestinya oleh orang2 yg merasa superior... dengan tanpa kuasa, saya tak mampu membendung tangis di antara teman-teman lain yang menghadirinya... apa pasal? Agenda promosi doktornya yang telah dijanjikan sejak 3 pekan lalu, akhirnya digelar di waktu sore tadi sehabis Ashar hingga  diskors saat berbuka puasa...  kemudian setelah jeda dan rehat sejenak untuk berbuka bersama, tiba saatnya dilanjutkan untuk menunggu hasil yudisium peraihan gelar Doktor beliau, namun ternyata... ternyata... ternyata... promosi itu hanya sekedar presentasi dan tanya jawab dengan tanpa sebuah yudisium... sangat kekanak-kanakan. Seorang dari penguji ngotot mempertahankan kekuasaannya untuk tidak memberikan gelar doktor beliau dengan alasan ada revisi yang harus diselesaikan...  lalu promosi ini digelar untuk apa? Apakah ingin menunjukkan sebuah arogansi dir...

Validkah dengan hanya sebuah Software...?

Gambar
Dengan adanya artikel yang memberitakan tentang sejumlah 600 calon mahasiswa yg terdiskualifikasi untuk diterima di sebuah kampus ( http://makassar.tribunnews.com/2013/07/11/pola-jawaban-sama-600-an-calon-mahasiswa-unhas-terdiskualifikasi ), saya kembali  teringat kejadian tahun lalu, akan nasib seorang anak yang menurut saya adalah sangat cerdas.  Yah karena sejak SD hingga SMA nilai2 prestasi sekolahnya tdk diragukan, ditambah lagi sekolah si anak tersebut sejak SD-SMA merupakan sekolah negeri unggulan. Terakhir... puncaknya adalah nilai UN SMA nya merupakan nilai UN yang tertinggi di sekolahnya. Si anak mengikuti test SNMPTN dengan begitu yakinnya dia hanya memilih jalur IPA (bukan IPC) di sebuah SMA dengan tanpa seorangpun yang dikenalnya di sekolah tersebut. Menurut pengakuannya, alhamdulillah ujiannya bs diselesaikan dengan baik. Besar harapan akan lolos ujian SNMPTN nantinya. Singkat cerita, ternyata dia dinyatakan tidak lolos ujian... tanpa usuta...

Kolega... tim kerja atawa saingan?

Gambar
Terinspirasi sebuah postingan pandangan mata burung dari seorang teman (DR. Eddy Mulyadi)... " Dosen yg percaya dgn kemampuan akademiknya tdk pernah menganggap koleganya sebagai saingan. Ia malah ingin menciptakan atmosfir yg sehat di lingkungannya. Sebaliknya, dosen yg tdk yakin dgn ilmunya menjadikan koleganya sbg saingan dan selalu berupaya menyembunyikan informasi akademik dr koleganya. "   Sangat sangat sangat setuju dengan kalimat2 beliau di atas... karena pengalaman pribadi telah merasakannya, jika itu sudah sangat fenomenal dan nyata di depan mata. Namun anehnya, kebanyakan yang menjadikan koleganya sebagai saingan adalah orang2 yang selama ini merasa superior dari orang2 lainnya... ^_^ Bukankah fenomena ini sangat bertentangan dengan 2 buah hadits, yang telah mengingatkan bahwa..." Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain " (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni), dan " Jika seseorang meninggal dunia, maka terp...